RSS

Tehnik Kepemimpinan Jawa dalam Pribadi Barack Obama

08 Sep

Ditulis oleh: Vincent Liong dan Anton Widjojo
Tempat, Hari & Tanggal: Jakarta, Kamis, 4 September 2008

e-link tempat diskusi: http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/24628 http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/3945

Barack Obama

Barack Obama

Dalam budaya Jawa, pemimpin itu adalah karena suratan nasib, dan didukung oleh orang-orang yang ingin dipimpin oleh dirinya. Seorang pemimpin dari dalam lubuk hatinya tidak pernah ingin dan merasa layak untuk menjadi pemimpin. Bahkan untuk menghindari bahwa ia diharuskan memimpin, ia akan menceritakan segala kekurangannya, keterbatasannya, dengan harapan tidak dituntut untuk memimpin. Bilamana masyarakat tetap berkehendak agar dia yang memimpin, maka ia akan meminta bantuan dari rakyat agar dirinya dapat memimpin dengan benar.

Dalam kasus calon presiden Amerika yang bernama Barack Obama, yang pernah mengalami sebagian masa kecil di Jakarta dan memiliki ayah tiri yang adalah orang Indonesia; tampak sekali pengaruh pola kepemimpinan budaya Jawa.

Bila dijabarkan lebih jauh, point-pointnya sbb:

* Kedaulatan Rakyat; Dalam sistem ini bagaimana rakyat itu mendaulatkan kekuasaan kepada pemimpin dengan rasa percaya, rasa kerjasama dan kompromi. Sehingga pemimpin itu bisa membawa negara bersama-sama rakyat, untuk bergerak secara terorganisasi demi mencapai cita-cita bersama.

* Pemimpin itu tidak perlu menonjolkan ambisi dan kelebihannya walaupun dirinya memiliki sekian banyak kelebihan. Melainkan hanya menjalankan keinginan rakyat bukan keinginannya sendiri.

* Tanggungjawab kemajuan dan keutuhan negara bukan sekedar tanggungjawab pemimpin, melainkan tanggungjawab bersama; pemimpin dan masyarakatnya.

* Pemimpin juga ikut mengajak rakyat untuk memikirkan bagaimana sulitnya mengambil suatu kebijaksanaan, sehingga dengan cara demikian tidak akan pernah ada janji-janji kosong.

* Pemimpin memberikan kesempatan kepada rakyat untuk memberikan ide, input; untuk pembaharuan demi kemajuan bersama. Sehingga lebih cepat terjadi pembaharuan.

* Pemimpin bisa memberikan kepada rakyatnya suatu pengharapan akan masa depan yang lebih baik, dengan adanya pengharapan maka semangat orang akan terbangun.

Sistem ini membuat perjalanan seorang pemimpin dalam memimpin negara menjadi lebih mudah, persatuan kesatuan, rasa kebersamaan dan tanggungjawab dipikul bersama sehingga tidak ada saling menyalahkan lagi. Semangat berjuang membangun untuk mencapai cita-cita yang diinginkan.

 
7 Komentar

Ditulis oleh pada September 8, 2008 inci internet

 

Tag: ,

7 responses to “Tehnik Kepemimpinan Jawa dalam Pribadi Barack Obama

  1. FaNZ

    September 8, 2008 at 5:02 pm

    ehueheue
    barangkali barack obama punya keturunan jawa *kidding*

     
  2. nyurian

    September 8, 2008 at 5:25 pm

    wogh, doi khan emang pernah tinggal di Indonesia. yaaahhh… ketuleran lah dikit…

     
  3. Pakde

    September 8, 2008 at 10:38 pm

    Bro, Gw salut sama Barack karena keberanian dan kecerdasannya. Coba di Negeri ini ada yang seperti beliau ya….!

    * Pemimpin juga ikut mengajak rakyat untuk memikirkan bagaimana sulitnya mengambil suatu kebijaksanaan, sehingga dengan cara demikian tidak akan pernah ada janji-janji kosong.

    Ini dia, di kita masih ada janji2 muluk dan memabukan, setelah terpilih yeeeee malah diem.

     
  4. nyurian

    September 10, 2008 at 2:21 am

    yoih bro, guwe juga salut abisss. kalo di kite mah, asal udeh kepilih, GIAT-GIAT BALIKIN MODAL KALEE.
    he..he..he..

     
  5. Muda Bentara

    September 10, 2008 at 1:02 pm

    Ohmama , aku tak akan memilih Obama ….

     
  6. aRuL

    September 12, 2008 at 2:01 pm

    wah obama memang hebat 😀

     
  7. nyurian

    September 12, 2008 at 6:27 pm

    @muda bentara, Ohiya. wakwaw/ golongan putih duuung…

    @aRuL, iyah… idup Endonesia. (ape hubungannyanya inih)

     

Tinggalkan Balasan ke FaNZ Batalkan balasan